Pada postingan sebelumnya (two.8 Miracles of Fasting: Keto Diet plan Results) saya mengatakan bahwa selain kita perlu memperhatikan apa yg kita makan (hubungannya dengan Diet plan) kita juga perlu memperhatikan kapan kita makan (hubungannya dengan Fasting).
Beberapa postingan ke depan ini kita akan lebih banyak membicarakan mengenai salah satu topik yang paling hangat di dunia pengurusan badan 😝, yaitu Intermittent Fasting (IF) & Prolonged Fasting (PF).
Banyak yang mengklasifikasikan IF & PF ini sebagai salah satu jenis Diet plan, padahal semestinya bukan. Diet adalah hal2 yang berhubungan dengan jenis makanan atau minuman yang kita konsumsi, sedangkan IF & PF lebih merujuk pada waktu atau kapan kita mengkonsumsinya.
Baik kalau begitu apaan sih Intermittent & Prolonged Fasting itu?
Pada dasarnya IF & PF itu adalah PUASA.
Puasa???
Lha kok keren banget istilahnya?
Hahahahaha… iya PUASA… itu lho yang selalu dilaksanakan oleh teman2 beragama Islam setiap tahun selama bulan Puasa itu. Namun bedanya jika teman2 Muslim melakukannya pada jam dan rentang waktu tertentu, as well as tanpa makan dan minum, IF & PF ini lebih versatile. Kita boleh mengatur sendiri kapan mau mulai puasanya dan berapa lama, Additionally kita diperkenankan minum (air, kopi pahit atau teh).
Kemudian apa beda dasarnya Intermittent & Prolonged Fasting?
Perbedaannya hanya pada lamanya kita puasa, kalau Intermittent dilakukan dalam jangka waktu one hari (24 jam), sedangkan Prolonged Fasting atau Prolonged Fasting dilakukan lebih dari 24 jam. Itu aja. Nanti kita bicara lebih depth mengenai timingnya ya.
Pada saat ini, IF & PF ini merupakan topik yang tremendous warm di seluruh dunia. Benar2 hot… hot… hot… Sampai2 saya juga ikutan terbakar, demikian juga dengan beberapa teman saya yg pada akhirnya menyadari benefitnya. Saya jamin (uang gak kembali… wkwkwk…) pembaca akan menikmati benefitnya, selama syarat2 berikut terpenuhi.
Yang TIDAK BOLEH atau TIDAK DISARANKAN atau mungkin BUKAN MERUPAKAN Technique YANG TEPAT UNTUK DIIKUTI dari IF & PF ini adalah bagi mereka yang:
- Menderita diabetic issues berat atau sulit mengatasi Diabetes nya.
- Anak2 atau orang dewasa berusia lebih dari 70 tahun, mungkin ini bukan cara yg tepat, meskipun saya pernah membaca ada orang berusia 75 tahun yang memperoleh rewards dengan menjalankan PF
- Perempuan hamil, atau orang yang mengalami masalah kronis dengan jantungnya atau dengan ginjalnya, juga tidak disarankan menjalankan IF & PF.
- Orang yang memiliki masalah buruk dengan makanan seperti anorexia, bulimia dan hal2 sejenis juga tidak disarankan untuk menjalankan IF&PF
- Orang dengan Overall body Mass Index rendah, lha sudah kurus kok masih mau puasa J.
- Orang yang baru dirawat dari Rumah Sakit
Namun meskipun pembaca bukan termasuk orang dengan kategori di atas, saya tetap menyarankan untuk mengexplore lebih dalam mengenai IF & PF ini sebelum mencobanya, karena tubuh manusia itu sangat istimewa dan berbeda antara satu dan yang lain.
Atau jika memiliki dokter keluarga, atau dokter langganan silakan berkonsultasi. Meskipun… ada beberapa dokter yang, maaf, tidak menyarankannya, karena gerakan IF & PF ini adalah musuh utama industry Pharmacy dan Makanan… You know what I mean… ya kannnn…
My 1st impact of Fasting
Pengetahuan saya mengenai Fasting selama ini amat sangat minim. Bagi saya hanya ada two macam puasa, yang pertama yang dijalankan oleh teman2 Muslim saya setiap bulan puasa, dan yang kedua adalah puasa yang dijalankan oleh teman2 Katholik saya pada masa pra Paskah. Itu saja, dua2nya berhubungan dengan agama, sepertinya bukan untuk tujuan kesehatan.
Pertama kali saya mendengar mengenai PF ini ketika sedang meeting dengan beberapa Direktur saya sekitar two tahun lalu. Salah satu Direktur saya mengatakan bahwa ada employees kami yang kebetulan overweight sedang menjalani puasa selama 21 hari. Awalnya saya kira hanya puasa biasa, tidak makan dalam jangka waktu tertentu dalam satu hari seperti yang teman2 Muslim lakukan, atau bahkan lebih ringan dari itu.
Namun ternyata bahkan lebih severe lagi, dia katanya tidak makan sama sekali, hanya minum air saja. Saya tidak percaya, benar2 tidak percaya. Tidak masuk di logika saya orang mampu bertahan untuk tidak makan selama itu. Akan tetapi saya diyakinkan bahwa memang benar demikian, dan saya ingat sekali saya berucap:”Gendeng, terlalu severe ahh… ngapain juga sampai begitu.” Dan saya melupakannya.
Itu ucapan saya ketika itu…
Demikian pula halnya ketika two tahun lalu saya bertemu dengan customer terhormat saya yang merupakan Direktur dari salah satu perusahaan Multi Finance besar. Usia dan tinggi badan beliau kurang lebih seperti saya, namun berat badannya jauh di bawah saya, hanya 62 kg, sementara saya sekitar seventy four kg 😝. Oleh karena itu saya sangat tertarik bagaimana beliau mempertahankan berat badan seperti itu.
Ketika saya tanya kok bisa kurus begitu, beliau menjawab:”I only consume just one food a day…”
Saya terbelalak ketika itu:”What??? A single food a day???” tanya saya tidak percaya…
“Yes, that’s plenty of for me…”, kata beliau dengan santai…
Saya geleng2 kepala tidak percaya, gimana mungkin orang hanya makan sekali sehari? Masa iya sih… apa gak kelaparan tuh?
Itulah pengalaman saya dulu, ketika masih sangat bloon alias minim pengetahuan perihal Fasting ini. Orang bloon emang suka terbelalak yaaa… hehehe…
Saat ini, saya dengan sangat bahagia…jiahhh 😃… sudah bisa nggayaaaa coiiii… Saya sudah menjalani Intermittent Fasting sejak fifteen Februay 2019. Sudah lumayan lama juga ya, hammpir one.5 tahun. Sudah juga menjadi orang gendeng seperti employees saya dulu, menjalani Prolonged Fasting sebanyak three kali meskipun hanya untuk rentang waktu one minggu (jadi gak makan one minggu, hanya minum air), as well as beberapa kali one- three hari PF. Dan sejak beberapa bulan terakhir menjalani yang Pak Direktur customer saya itu jalankan, yakni A single Food A Day alias OMAD.
Gendenggg tohhhh… wkwkwkwk… ya bener skr saya sudah jadi orang gendeng… menurut ukuran saya dulu 🙂
Tapi tunggu… jangan seperti saya dulu yang tidak mencari tahu apa itu IF & PF, pembaca bersabar sedikit untuk menghabiskan membaca tulisan saya ini, untuk kemudian memutuskan apakah saya memang benar2 Gendeng…
Piyeee???… Honest plenty of? 😃
Sebelum saya mengulas IF & PF lebih dalam, saya ingin berandai-andai dulu jika suatu ketika ada yang menyuruh pembaca melakukan hal berikut ini:”Eh, lu mulai besok, jangan makan ya, cuma boleh minum (air/teh/kopi pahit) selama seminggu”.
Bagaimana kira2 response pembaca kalau disuruh seperti itu? Kalau kurang jossss… bagaimana kalau sebulan atau dua bulan, hanya minum doang?
Kalau dulu saya ditanya begitu, saya akan spontan melotot dan mengatakan:”Gila lu, mau bunuh gua?!!”. Boro2 seminggu, sehari dua aja rasanya gak kebayang apalagi sebulan atau dua bulan? Yang bener aja.
Akan tetapi, saya sekarang, kalau mau, saya yakin bisa melalui one atau two bulan tanpa makan, hanya minum saja. Hanya saja, dengan berat badan saya saat ini, mungkin setelah two bulan saya akan tampak seperti mayat hidup, tinggal tulang dibungkus kulit 😝. Tapi saya yakin bakal masih hidup dan sangat sehat.
Mengapa saya kok sok berani begitu?
Pada edisi The Guinness E-book of Information tahun 1971, tercatat nama Angus Barbieri yang menjalani puasa selama 382 hari, setahun lebih, dengan hasil penurunan berat badan dari 207 kg menjadi eighty two kg.
Edannnn nggak??? Luar biasa kan?
Jika pembaca investigate di youtube, banyak sekali testimoni orang2 yang melakukan Prolonged Fasting dari beberapa hari hingga bulanan. Sebagian besar mengatakan memperoleh rewards yang tidak mereka pikir sebelumnya.
Beberapa rewards of fasting:
Terjemahan bebasnya, benefit dari Fasting adalah sebagai berikut:
- Mengurangi level insulin, menurunkan kadar gula darah
- Detoxifikasi sel
- Menurunkan berat badan, mengurangi lemak di perut
- Mengurangi inflamasi, mengurangi rasa sakit
- Mengurangi resiko kanker
- Jantung lebih sehat
- Meningkatkan fungsi otak
- Mengurangi resiko terserang Alzheimer
- Tidur lebih enak
- Memperpanjang usia
Piyeeee???
Kalau ada yg jual obat dengan khasiat seperti itu, berani bayar berapa???? Hayoooo…
Ini saya kasih gratissss… tisssss… tissss…
Piyeee… enak tohhh… wkwkwkwk…
Wonderful ya??? Yuppp…
Tapi jangan percaya begitu saja!!!
You have to have to Browse, Examine and Try out!!!
Sekarang kembali ke IF, apa dan bagaimana sih IF itu? Mari lanjutt…2.10 Miracles of Fasting: Intermittent Fasting
Salam,
Guntur Gozali,
http://www.gunturgozali.com
Jakarta, Kebon Jeruk,
Minggu, 12 Juli 2020, 13:25
***000ooo000***
Pricey Pembaca terkasih,
Terima kasih telah bersedia membaca postingan saya di atas. Saya sangat berharap pembaca bersedia menuliskan komentar, komentar apapun juga, atau hanya sekedar LIKE. Komentar pembaca penting buat saya untuk meningkatkan kwalitas tulisan saya, dan akan sangat menguatkan bagi pembaca2 lain. Mari kita saling berbagi agar semakin banyak teman2 lain yang bisa mengalami hidup sehat dan panjang umur…
***000ooo000***